Pengikut

11 September 2005

sang faqir

Dalam hidup sentiasa ada dua sisi yang bertentangan,
Dimana ada pertemuan,
Ada lagi perpisahan,
Dimana ada yang datang,
Ada juga yang pergi,
Dan disaat kegembiraan bertandang,
Nanti duka yang singgah mengganti..
Sebab itu mereka katakan,
kegembiraan itu cuma saat dimana duka itu absen..

"yang datang akan tetap terpatri dalam jiwa..."
"menganyam impian2 baru.."

Faqir cinta datang mengemis kasih,
Sang dermawan bangga menyambut,
Melebarkan belah sayapnya siap menjemput,
Bahkan si faqir lagi jadi takut,
Kerna tidak ada yang dibilang cinta,
Kalau tidak akhirnya mengundang nestapa...

"Hati yang berdiri sendiri itu memang lemah.."
"Tapi perlukah dia pada cinta..?"

Jatuh cinta tapi jangan pernah bercinta,
Kata mereka itu lebih selamat,
Tidak menempa tiket ke stesen gundah,
Jauh dari nestapa,
Hampir pada sepi,
Tapi jauh dari cintanya..
Lebih membuat sang faqir merana..

Dan sang faqir berteriak lantang,
Tapi bunyinya cuma bergema dalam kalbu,
Tidak ada yang tahu,
"AKU TIDAK TAHU!"

"sememangnya.. banyak lagi yang aku tidak tahu..
tidak pasti.. tapi aku tidak tahu,
soalan apa yg patut diungkapkan?
Maka bila soalan pun tidak jelas..
usah lagi diharapkan pada sahihnya jawapan..."

Saat aku resah, aku hadirkan saja dunia khayalku..
Saat aku sendirian, aku wujudkan saja dunia halimunanku..


Ada satu duri yang menganjal pada rasa ini,
hendak dikongsi tapi tak tahu pada siapa,
hati yang diselubungi rasa takut,
tak ingin sejarah berulang kembali..

hati yang menjerit minta simpati..
tapi tak ada yang dengari..
rasa yang menggapai,
tapi tak ada yang mencapai..
biar sajalah..
satu saat akan reda sendiri..
read more "sang faqir"

08 September 2005

mohon dengan sangat

Tuhanku,
masih aku teringat saat aku mula belajar mencintaiMu,
ku telusuri lembar kitab demi kitab,
ku jejaki tiap kisah Nabi,
untaian kata demi kata ustadz ku resapi,
tentang cinta para Nabi,
tentang kasih para sahabat,
tentang kerinduan para sufi,
tentang perjuangan para syuhada.

aku teguhkan semua rasa rindu dalam jiwa,
biar tertanam cinta padaMu,
ku tumbuhkan pada tiap idealisme tentang cinta,
hingga aku diawangan.

Tapi Tuhanku,
tiap detik, saat, minit, hari, minggu, bulan menjejak tahun,
aku berusaha untuk mencintaiMu dengan cinta paling utama,
aku masih juga tidak menemukan cinta yang tertinggi itu,
malahan...
arahku sering kesasar,
gelisahku membadai,
jiwaku tertangkap taufan,
dalam citaku yang mengawan,
kakiku tidak jejak dibumi,
aku terjatuh dalam jurang.. dan kegelapan.

Wahai Ilahi,
berbilang detik, saat, minit, hari, minggu, bulan menjejak tahun,
aku cuba merangkap mencuba untuk mencari cintaMu,
menatap, memohon dan menghiba padaMu,
Allah Ar-Rahiim Allah Ar-Rahman,
perkenankan aku mencintaiMu,
semampuku..
perkenankan aku mendapat cintaMu,
sebisa pundakku.. diiring segala kelemahanku.

Ya Rabbi,
aku tidak mampu mencintaiMu seperti cinta Abu Bakar meninggalkan seluruh hartanya untukMu,
atau cinta Umar meninggalkan hartanya demi jihad padaMu,
atau Uthman yang menyedekahkan untanya untuk syiar ad-deenMu,
tapi izinkan aku mencintaiMu,
guna jiwaku yang kucuba hampirkan padaMu
guna ukhwah yang ku cuba bina antara sahabat2ku,
meski tidak sehebat cinta sahabat2 Nabimu..
izinkan aku mencintaiMu,
menerusi kerja tulang empat keratku,
izinkan aku mencintaiMu,
berbekalkan semangat dan izzah dariMu,
melalui risalah amanah dariMu.

Ya Ilahi,
aku tidak mampu mencintaimu melalui solat sekhusyuk solat nabiMu dan sahabat sesudahnya,
aku tidak mampu mencintaimu sehebat cinta para ahli sufi mengalirkan air mata mereka saban detik untukmu,
aku tidak mampu menyedekahkan dua bola mataku saat sang pria memuja mataku layaknya lemah seorang hambaMu,
tidak ku mampu menyedekahkan seluruh malamku untuk ibadah padamu layaknya para sufi dan rahib,
kerna itu ya Allah,
perkenankanlah aku bertatih mengejar cintaMu,
perkenankanlah aku merangkak mendamba cintaMu,
janganlah hendakNya kelemahan ku ini,
menjauhkan cintaMu dari sisi hatiku,
biarlah aku menghiba dan menghelas nafas sendu lewat solat2 sunat nafilah untukMu,
sedaya itu yang ku mampu ya Rabb..

ya Rabbi,
aku tidak mampu mencintaimu semisal para hafidz dan hafidzah,
berbicara tentang firmanMu saban malam dari lembar ke lembar,
satu qalam penuh bicaraMu ya Allah,
tapi izinkan lah aku,
menghayati firmanMu,
lewat tilawah ku dua tiga helaian,
lewat untaian dua tiga surah hafalanku.

Allah Azza Wa Jalla,
aku tidak mampu mencintaiMu seutuh cinta Ibrahim,
meninggalkan keluarganya demi titahMu,
maka izinkanlah aku mencintaiMu,
dengan cintaku pada keluargaku,
pada sahabatku,
pada manusia dan alam semesta,
perkenankanlah cintaku pada hamba2Mu,
agar tidak sekali cinta pada mereka menempah celaka dariMu,

Allah.. ALlah.. Allah..
sampai satu detik,
perkenankan cintaku sampai padaMu,
malu aku berhajat padaMu ya Allah,
tapi saat ini,
atau satu saat nanti,
bila ada cinta lain bertandang, yang ku yakini adalah anugerahmu,
mohon perkenan lagi dariMu ya Allah,
agar kakiku tetap jejak dibumi,
mohon agar cintaku pada makhlukMu,
tidak sekali2 mengaburi mataku,
dan menggelapi hatiku,
mohon padaMu ya Ilahi,
agar cinta yang bertamu,
menjadi titi penyambung cinta padaMu,

mohon dengan sangat...

Ameen ya Rabb..
read more "mohon dengan sangat"

09 Ogos 2005

lambaian maut

kecintaan ini
terus pada ilahi rabbi
kecintaan ini
teguh pada rasuli rabbi
takkan luntur sepanjang hari walau dimamah mentari

allah yaffazuna anil khato' wannisyan
allah yasad hayatna fiddunya walakiroh
didalam hati orang2 yg beriman
yang penting takbirkan Allah itu dgn redhaNya
jangan takbirkan Dia tanpa redha
kelak akan membawa binasa

tiada siapa yang tahu kecuali tuhanku ya rabbi
ukhuwwah dibina diatas haq yg haqiqi
dipanjangkan dalam beriman dan bertaqwa pd ilahi
fi riayatillah robbul karimii
wafi wiqayatillah robbissamaa'i

sayangnya yg datang dari makhluk yg bernama insani
sayangnya itu akan fana bersama makhluk ilahi
tapi kekal di hati sanubari
biar sampai di bawa mati

jgn biar hati gersang dimamah mentari
ingatlah ALlah
agar hilang rasa susah di hati
dengan kalimah tauhid memuji ilahi..

itu yg sudah aku nanti dan terus menanti
yg bakal menjelang di hadapan mataku ini
lambaian itu semakin ku nanti
apakah cukup bekalan utk ku bawa mati
mati yg pasti bukan mimpi
aku kan tabah mengharunginya nanti
sedar lah wahai kawan2ku ini
maut itu adalah pasti
pastikan maut di semat di dalam hati
kerana ia akan datang nanti
tak siapa akan dapat lari
kerana itu adalah janjiiiiiiii yg pasti
janji dari tuhanku ilahi robbi
semoga kalian bahagia di dunia dan akhirat nanti
sampai disini pertemuan kita ibni
sambutlah salam ikhlas dari hatiku ini
salam abadi utk kawan2ku ini
sudilah berziarah ke makam ku nanti
aku akn terus menanti sebuah pertemuan walaupun sudah mati

Epilog:
hamdan lillah sepanjang hari
tq juga dari ku utk saudari
saudari takkan aku lupai
walau berkubur jasadku nanti
Allah yg Esa tempat kembali
tetap ku nanti Nur Ilahi
untuk menerangi alamku nanti
semoga dapat rahmat Ilahi...


Jazakillah buat kenet, teman dari alam maya, semoga dikurniakan kesihatan dr Allah yg Esa,walau dimana pun saudara berada
read more "lambaian maut"

13 Februari 2005

sepi angin ke kota tandus

nafas tak lagi segar..
tapi naluri melamar..

ilham sudah basi..
tapi hati ingin diisi..

tangan hendak menggapai..
tapi tak kunjung sampai..

disini aku terdampar..
keseorangan terkapar..

read more "sepi angin ke kota tandus"

kias perempuan #1

kias #1

seorang perempuan batu..
beranjak dari satu dimensi yang sudah lalu..
merintih terus meneriak pada yang tuli lagi bisu..
"JIWA INI TANDU!!,
kerna tak ada yang memandu!!!"
satu ketika dulu lena beradu,
lalu dijerkah dengan bisikan bertalu..

matanya berpasir..
sangat pedih,
orang-orang membina dendam setiap hari..
hanyut pada arus frontal,
dari kanan, kiri, atas, belakang..
serangan serampang bertiga-tiga mata..
tidak lagi dihiraukan..
kerana tidak lagi kakinya mahu menjejak bumi,
langkahnya tidak sepaksi ambisinya..
gerinya tidak lagi setingkah bibirnya..
sekali jari lima kiri berpijak..
ADUH!! nyeri duri mencucuk..!

sujudku pun tak akan memuaskan inginku..
doaku pun tak akan memuaskan mahuku..
aku ingin melamar sang Redha..
tapi maharku tidak cukup..

read more "kias perempuan #1"

test

testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing testing
 

Copyright © 2009 by Kias Fansuri