sang duka menyapa aku,
sampaikan salam sendu dari Tuhannya,
dia datang bersama dewa cinta,
tapi sayang.. aku bukan dewinya.
sang duka menasihatiku,
halaukan malaikatmu!
katanya, biar hatimu dimakan aku..
sebab ini taqdir yang kau pilih.
-epilog-
aku cuma bisa berkarya,
saat sang duka jadi temanku,
mohon pergi wahai sang duka,
kau merosak jiwaku,
kau mencuri penglihatanku,
kau halangi ibadahku,
sang duka...
mungkinkah aku adalah kau,
dan kau adalah aku?
Comments :
0 ulasan to “duka”
Catat Ulasan