Pengikut

16 Julai 2004

tujuh unsur cinta

air..
jangan terlalu deras,
nanti aku hanyut,
aku belum puas,
meneguk madu dari tasikmu,
tolong alirkan rasa ini,
biar bebas dilautan sana.

pasir..
butiranmu tidak terkira,
tolong kisahkan lara ini,
tapi jangan sampai dia nampak,
kau yang ku genggam,
terungkai lewat jemariku.

gunung..
kau kalah,
biarpun tinggi mana bukitmu,
cintaku padaNya dan padanya,
lebih tinggi dari bonggolmu.

awan..
tolong iringi aku,
bersama takdirku pulang padanya,
aku tidah betah tinggal disini,
aku ingin lari,
bersama tompokmu ke langit tinggi,
dimana aku tidak lagi disakiti.

tanah..
aku jadi dari kamu, bakal kembali pada kamu,
kamu lebih tahu,
bahawa sedalam mana dirimu,
yang ku 'ada' lebih dalam.

angin..
minta pada bayumu,
titipkan padanya aku rindu,
hanya kau yang tahu,
setiap hela nafas ini,
ada namaNya dan namanya..
kerna lidahku kelu,
tidak bisa berkisah saat itu.

bulan!!
hampir aku terlupa padamu kerna sang rawan,
boleh tolong ndak?
tolong limpahkan cahayamu padanya,
kacakan diriku lewat sinarmu,
saat dia melihatmu,
saat aku melihatmu,

satu detik..
"saya senang melihat dirimu, dan melihat diriku terkaca didalamnya"

Comments :

0 ulasan to “tujuh unsur cinta”

 

Copyright © 2009 by Kias Fansuri